INTERNET termasuk media yang berkembang dengan sangat pesat di Indonesia tahun ini. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan penggunaan situs berakhiran .id yang meningkat 53% rata-rata setiap tahun.
“Itu juga membuka berbagai tantangan dan kesempatan bagi para praktisi komunikasi. Sedangkan untuk jumlah blogger di Indonesia pada tahun 2007 kini mencapai 130 ribu, dan angka tersebut diharapkan menjadi 1 juta blogger pada 2008,” kata praktisi ilmu komunikasi, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tahun 2007 pengguna internet di Indonesia bertambah 5 juta dari 20 juta atau 9% dari jumlah penduduk Indonesia. Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyeleggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sylvia W Sumarlin, kenaikan jumlah pengguna internet juga berpotensi meningkat lebih tinggi jika didukung dengan penetrasi kepemilikan komputer di Indonesia. Saat ini penambahan pemilikan komputer diketahui bertambah 3 juta unit pertahunnya.
Sementara di seluruh dunia hampir 1 miliar orang terhubung di internet. Pengguna saling berbagi ilmu pengetahuan, interaksi sosial, reputasi online, mencari materi sekolah, lowongan kerja, atau sekadar iseng menghabiskan waktu luang.
Banyaknya jumlah pengguna internet menyebabkan pertumbuhan iklan pun meningkat. Hasil riset yang dilakukan eMarketer Inc. mengatakan pasar iklan internet berkembang pesat, terutama di kalangan kaum muda, yakni naik 33% menjadi $12,9 miliar pada tahun 2005.
Menurut perusahaan riset comScore Networks Inc., situs mesin pencari mampu menarik 66% pengguna internet yang melakukan pencarian lokal, sementara data Yellow Pages hanya diakses 34% pengguna. Perusahaan riset Kelsey Group memperkirakan, sebelum tahun 2008, dana sebesar US$3,8 miliar akan berpindah dari Yellow Pages ke iklan online.
Hal ini disebabkan Yellow Pages terkesan usang dan kuno. Pencari iklan dibuat susah dan membuang waktu banyak membolak-balik buku tebal hanya untuk mencari nomor telepon restoran atau agen tiket perjalanan. Melalui online, orang akan lebih mendapatkan informasi-informasi seperti itu.
Pada 2008 jumlah belanja iklan di Australia, Israel, Jepang, Norwegia, Korea Selatan dan Taiwan meningkat 10%, sementara di Inggris 17,2% dan Swedia 13,3%. Jumlah perbelanjaan iklan dalam internet akan melampaui jumlah pemasangan iklan di radio.
Antara 2001 hingga 2005, jumlah pemasangan iklan di internet meningkat dari 2,2% menjadi 3,2%. Dari tahun 2005 sampai tahun 2008, jumlah perbelanjaan iklan di internet melonjak daripada 2,5% menjadi 4,7%.
Prospek periklanan di pasar online membuka kesempatan yang lain, baik bagi perusahaan kecil, besar maupun korporasi, termasuk membuka kesempatan para calon konsumen untuk berinteraksi. Iklan online menjadi semacam pasar domestik yang mengglobal.
Kehadirannya bisa mengancam eksistensi pasar iklan media cetak, bahkan ke depan pasar iklan televisi bisa tersaingi. Namun semuanya ditentukan oleh sedikit-banyaknya pengguna internet.
Sumber: INILAH.com (Iwan Ulhaq Panggu)
0 komentar:
Posting Komentar