Menguak Potensi Pasar Bisnis Internet

.

SEJUMLAH catatan penelitian menunjukkan tren di sektor telekomunikasi Indonesia masih akan berkembang dengan pertumbuhan yang signifikan. Salah satu yang diandalkan adalah Internet broadband.

Pita lebar yang menjanjikan kecepatan tinggi tentu menjadi tumpuan harapan berbagai entitas bisnis terutama operator telekomunikasi maupun penyedia jasa Internet.

Dari perkiraan yang ada, di Indonesia akan ada sekitar 2 juta pengguna broadband yang 75% di antaranya merupakan pelanggan broadband nirkabel. Saat ini, broadband memang merupakan irisan kecil dari teknologi akses Internet yang ada.



Dari survei kepada ratusan responden dari Jakarta dan Bandung belum lama ini diketahui pelanggan Internet broadband memerhatikan kombinasi kualitas layanan dan harga layanan.

Mengapa demikian? Dengan maraknya layanan Internet, dapat disimpulkan konsumen sudah mulai sadar dengan nilai. Terbukti sebagian besar dari mereka lebih menyukai skema yang flat per bulannya, tetapi dengan kapasitas yang tanpa batas (unlimited) dibandingkan dengan skema per bundel.

Pilihan layanan yang berbasis kapasitas per bulan akan lebih banyak dipilih konsumen dibandingkan yang menggunakan basis waktu pemakaian per bulan, tarif per menit, ataupun tarif per kilobyte.

Namun yang patut dicatat-meskipun ada keinginan untuk membayar sesuai dengan variasi dan kemampuan bujet mereka, pelanggan ternyata hanya akan merasa puas jika keterjangkauan tadi diikuti dengan peningkatan kecepatan dan kualitas jaringan.

Ini didasari pilihan responden yang ternyata sebagian besar dari mereka memilih alasan kecepatan akses yang tidak sesuai dengan janji sebagai keluhan utama dalam berlangganan Internet dibandingkan dengan tarif berlangganan yang mahal, tagihan yang tidak transparan, atau pelayanan pelanggan (customer service) yang tidak tanggap.

Saat ditanya apa pertimbangan utama mereka dalam memilih penyedia jasa Internet atau Internet Service Provider (ISP), mereka lebih tertarik memperbandingkan ISP dalam aspek kualitas layanan, harga dan kecepatan akses dibandingkan dengan teknologi akses atau fitur yang ditawarkan apalagi pelayanan pelanggan atau jumlah komunitas pelanggannya.

Pernah ada seorang eksekutif dari ISP besar nonoperator telekomunikasi yang membangun jaringan infrastruktur sendiri mengatakan kepada penulis, bahwa di bisnis ISP ternyata konsep pemasaran melalui word-of-mouth atau dari mulut ke mulut lebih powerfull dibandingkan dengan melalui iklan.

Soal biaya berlangganan, Sharing Vision menemukan bahwa di kalangan mayoritas pelanggan Internet Indonesia ternyata mengalokasikan bujet Internet yang konstan dalam satu tahun terakhir meskipun sebagian dari mereka meningkatkan bujetnya.

Lalu di angka berapa pelanggan dapat dikatakan mampu dalam hal daya beli khususnya di segmen broadband? Dari berbagai pilihan anggaran yang bervariasi, kisaran kemampuan pelanggan broadband membayar berada dalam kisaran Rp100.000 sampai dengan Rp750.000 per bulannya.

Dari angka itu dapat ditelusuri lagi ternyata umumnya pelanggan mengalokasikan anggaran di antara Rp150.000 dan Rp350.000 dan baru berikutnya antara Rp100.000 dan Rp150.000.

Karakter dan pilihan

Pengguna Internet dari tiap-tiap negara masing-masing memiliki karakternya sendiri, tidak terkecuali pengguna di Indonesia. Dalam survei pasar broadband Indonesia 2008 yang dipaparkan lembaga riset Sharing Vision Juli 2008, terlihat bahwa intensitas akses pelanggan yang membutuhkan Internet broadband relatif tinggi.

Sebanyak 42% responden menyatakan dalam tiga bulan terakhir intensitas aksesnya telah meningkat meskipun sebagian besar menyatakan konstan.

Dari uraian lembaga riset itu, pelanggan paling sering melakukan browsing ketika mengakses Internet berkecepatan tinggi itu.

Kecenderungan ini lebih disebabkan oleh konten dan aplikasi karena ternyata sebagian besar responden memilih menggunakannya sebagai media hiburan dan sarana untuk bekerja dibandingkan untuk keperluan yang lain. Dengan temuan itu maka ada gambaran betapa pasar konten akan prospektif.

Namun, aplikasi konten dan aktivitas seperti apa yang menjadi pilihan? Setidaknya download, chatting serta e-mail menjadi aktivitas utama dibandingkan dengan blogging dan aplikasi jejaring sosial menjadi pilihan utama dibandingkan dengan e-commerce, dan game.

Potensi konten tidak hanya untuk konsumsi di layar komputer saja, tetapi juga prospektif untuk ukuran ponsel. Mulai banyak browser-browser masa depan yang memungkinkan untuk membuka konten tersebut pada peranti ponsel.

Ini seiring dengan kenyataan bahwa terdapat tren mulai banyak pelanggan yang mengakses Internet berkecepatan tinggi ini menggunakan ponsel di samping penggunaan kombinasi ponsel sebagai perangkat dan modem Internet broadband dengan komputer.

Perusahaan penyedia aplikasi Internet Yahoo! optimistis dengan potensi Internet di Indonesia. Perusahaan tersebut menilai potensi Internet Indonesia akan masif.

Media iklan

Berangkat dari optimisme itu, Yahoo! kini mulai melihat pasar Internet Indonesia merupakan media untuk merengkuh segmen konsumer kendati saat ini penetrasi Internet masih 10%.

Pontus Sonnerstedt, Country Lead Yahoo! Indonesia, memaparkan sejumlah peluang dari Internet Indonesia karena negara ini menjadi negara keempat terbesar dari sisi populasi penduduk di dunia.

Perusahaan itu kini mulai membangun kemitraan dengan apa yang mereka sebut sebagai mitra pilihan untuk sama-sama membidik pasar konsumer dan pengiklan.

Pontus mengutip salah satu estimasi statistik Internet dunia yang memperkirakan ada 43 juta orang Indonesia yang akan online pada 2009.

“Di samping itu, Indonesia memberi kontribusi lebih dari 30% dari total pasar ponsel di Asia Tenggara,” ujarnya.

Bahkan, Pontus mencermati besar kemungkinan Indonesia akan menjadi salah satu pasar iklan terbesar dengan tingkat pertumbuhan iklan online yang tinggi.

Dalam kacamata Yahoo! industri advertising, pemasar dan reseler juga dapat menjangkau jaringannya untuk melakukan bisnis penjualan. Dalam bidang e-commerce, tentu juga akan menciptakan marketplace global atau transaksi jual beli.

Sebagai informasi, pengguna Yahoo! Indonesia sudah tumbuh lebih dari dua kali lipat sejak situs lokal itu diluncurkan setahun lalu. (roni.yunianto@bisnis.co.id)

Oleh Roni Yunianto
Wartawan Bisnis Indonesia

0 komentar:

 
http://4beginner.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by www.o-om.com